Kisah sahabat yang kematianya menggetarkan langit
Ia adalah seorang sahabat yang bernama Sa’d bin Mu’adz bin Nu’man, al-Ausi, al-Anshari, ia adalah seorang sahabat yang paling di berkahi dalam Islam, ia di Islamkan oleh Mush’ab bin Umair, ketika ia ditugaskan Rasulullah Saw ke Madinah untuk mengajarkan kaum muslimin disana, ketika pertama kali memeluk Islam ia berkata pada bani Abdul Asyhal: Perkataan laki-laki dan perempuan dari golongan kalian bagiku adalah haram sampai kalian memeluk Islam, kemudian mereka berbondong-bondong memeluk Islam dan tak seorangpun yang menentangnya.
Ketika Sa’d bin Mu’adz radhiallahu anhu terluka, ia berdo’a agar Allah tidak mencabut nyawanya sampai ia dapat mengIslamkan bani Quraidzah, namun ajal datang menjemputnya, ia wafat ketika menjadi hakim pada Banu Quraidzah. Rasulullah Saw, abu Bakar dan Umar serta sahabat yang lain menjenguknya.
Aisyah berkata: Demi Allah yang Nyawaku ada di tanganNya, sungguh aku sangat mengetahui (dapat membedakan antara) tangisan Abu Bakar dari tangisan Umar.
Umar bin Syarhabil berkata: Sesungguhnya ketika Sa’d bin Mu’adz luka parah, Rasulullah Saw memeluknya, sehingga darah berlumuran diatas tubuh nabi Muhammad Saw, lalu datanglah Abu Bakar, kemudian berkata: dan hancurlah hatinya, Umar berkata: Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun.
Lalu Jibril alaihissalam datang, lalu menyampaikan kepada Rasulullah Saw bahwa pintu langit telah dibukakan untuk Sa’ad, lalu di siapkan singgasana untuknya.
Jabir bin Abdullah berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: Tergetar singgasana Allah atas kematian Sa’d bin mu’adz.
Dan di riwayatkan oleh Ibnu Umar radhiallaahu anhu bahwa Rasulullah Saw bersabda: Ini (wafatnya Sa’ad bin Mu’adz) yang menyebabkan begeraknya singgasana, dan dibukakannya pintu – pintu langit, dan turunnya tujuh puluh ribu malaikat pada saat wafatnya Sa’d bin Mu’adz.
0 komentar:
Posting Komentar