HIKMAH PENGUTUSAN NABI MUHAMMAD SAW
Sebelum masa nubuah muhammadiah, keadaan masyarakat arab khususnya gelap pekat karna kekufuran dan kefasikan. Manusia pada waktu itu tenggelam dalam arus kezaliman dan keaniayaan.
Pada masa itu kerajaan parsi dan romawi merupakan kerajaan adidaya yang menguasai hampir seluruh bangsa-bangsa didunia. Parsi menguasai timur dan romawi menguasai barat.
Pajak berat yang nenindas,perbudakan tanpa belas kasihan,darah bercucuran keatas bumi dan hak asasi tidak ada sama sekali. Pada saat itu kaum yang dijajah merasa tercekam oleh rasa takut oleh penguasa.
Adapun bangsa arab yang bebas merdeka,maka peperangan dan persengketaan antara kabilah-kabilah disanalah yang menjadi kehancuran mereja. Orang arab menganggap peperangan dan perampasan itu termasuk suatu kemuliaan dan kedudukan tinggi.kebuasan mereka sudah sangat demikian rawanya,sehingga mereka tega membunuh bayi perempuan mereka karna dianggap takut kalau-kalau kelak ia berbuat zinah dan membawa aib bagi keluarga. Masih banyak kezaliman-kezaliman serta penindasan yang terjadi pada waktu itu.
Adapun keyakinan yang dianut mereka terbagi dalam golongan dan mazhab yang beraneka ragam. Ada yang menyembah binatang, batu ,api, benda-benda angkasa dan kepercayaan sesat lainnya.
Disela-sela kepercayaan yang batil itu, ada juga sisa-sisa syariat agama peninggalan rasul-rasul terdahulu pada beberapa orang diantara mereka,namun itupun telah mereka ubah sehingga tidak sesuai lagi dengan aslinya. Maka mereka pun jadi sesat dan menyesatkan.
Karna semua fitnah berkecamuk saat itu, dunia menjadi kelam dan bumi seakan-akan berkata " Tuhanku, bebaskanlah aku dari marabahaya ini dan tolonglah aku dari kesulitan ini"
Maka Allah mengabulkan permintaannya dengan mengutus rasul yang mulia, yang berakhlak agung kepada seluruh manusia. Yang berasal dari sebaik-baik bangsa, kabilah, dan semulia-mulia keluarga. Dia adalah seutama-utama nabi, rasul, dan semua makhluk.
Baginda nabi Muhammad saw dilahirkan pada 12 rabi'ulawal tahun gajah ( 20 april tahun 571 masehi ). Ayah beliau wafat sebelum ia dilahirkan, dan ibunya wafat pada saat beliau berumur enam tahun. Lalu beliau dirawat oleh kakeknya abdul muthalib, tapi hanya dua tahun kakeknya pun wafat dan akhirnya baginda nabi Muhammad saw dirawat oleh pamanya abuthalib.
Diriwayatkan bahwasanya kakeknya abdulmuthalib mempunyai tempat duduk yang diletakkan dibawah naungan ka'bah, sebagai penghormatan baginya. Tidak ada seorangpun yang berani duduk disitu selain dirinya. Pada suatu hari saat rasulullah masih kanak-kanak, beliau duduk diatasnya tanpa sempat dicegah oleh pamanya. Lantas abdulmuthalib berkata: biarkan cucuku itu, sesungguhnya dia itu memiliki suatu perkara yang besar.
Baginda dibesarkan ditengah-tengah kepercayaan yang beraneka ragam, namun beliau tumbuh dewasa dengan kepercayaan yang bertentangan dengan kaumnya. Seandainya beliau belajar membaca dan menulis atau golongan orang ahli pidato dan penyair, tentu perbedaan itu dapat diterima akal. Beliau sangat membenci berhala sejak kecil sampai diutus menjadi rasul, akhlak beliau sangat mulia sehingga beliau mendapat gelar al-amin oleh kaumnya karna perkataannya dapat dipercaya.
Sungguh menakjubkan rasul yang mulia ini, ia tidak memiliki balatentara, kekuatan atau harta benda. Tetapi beliau berjuang seorang diri tanpa pembantu yang menolongnya. Beliau menghadapi penguasa-penguasa angkuh dan bangsawan dari segenap lapisan. Beliau tundukkan mereka semua dari kesombongan dan keangkuhan mereka kepada sifat rendah hati dan hina menghadap Tuhan semesta alam. Beliau mengajarkan bahwa kemuliaan itu hanya milik Allah. Beliau meneriakkan dihadapan orang musyrik itu agar meninggalkan berhala. Beliau berkata " TIDAK ADA YANG PATUT DISEMBAH KECUALI TUHAN YANG ESA, YANG MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA, YANG TERSEMBUNYI DARI PANDANGAN, YANG TIDAK DIBATASI RUANG DAN TIDAK BERLAKU MASA ATASNYA, DAN AKAL PIKIRAN TIDAK DAPAT MENGGAMBARKAN DZATNYA".
Beliau juga meneriakkan kepada ahli kitab yang telah merubah dan memutarbalikkan isi kitab yang diturunkan Allah kepada mereka.
"KATAKANLAH, HAI AHLI KITAB MARILAH KEPADA SUATU KALIMAT (KETETAPAN) YANG TIDAK ADA PERSELISIHAN ANTARA KAMI DAN KAMU, BAHWA TIDAK KITA SEMBAH KECUALI ALLAH DAN TIDAK KIRA PERSEKUTUKAN DIA DENGAN SUATU APAPUN" (Q.S Ali imran: 64)
Betapa beliau seorang diri tanpa pembantu yang menolongnya, memperjuangkan semua ini sendiri. Dengan seorang diri beliau tundukkan raja-raja dan bangsa-bangsa. Sekalipun lemah beliau tundukkan orang-orang angkuh, kaisar romawi dan kisra. Sekalipun buta huruf beliau telah mencengangkan ahli-ahli filsafat, penyair,dan ahli pidato.
Dengan dakwahnya itu, beliau menimbulkan rasa kagum kepada orang-oranh berilmu, yang dengan seorang diri berhasil menundukkan penguasa adidaya masa itu.
Lantas bagaimana beliau mendapatkan itu semua?
Sesungguhnya beliau mendapatkan itu semua karna bantuan kekuatan dari dzat yang menjadikan angin yang menjadikan kekuatan dan pemberi hikmat. Yang nengajar dengan pena, mengajar manusia apa-apa yang tidak ia ketahui.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Wasalamualaikum.
0 komentar:
Posting Komentar